Rabu, 06 Mei 2015

Proposal Skripsi Akuntansi 2014

ANALISIS HUBUNGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN DENGAN PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)


LOGOSTIEBBANKBlack.jpg
DisusunOleh :
EKA NUR FIRDAUS YUNIANTO
10013002
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BISNIS DAN PERBANKAN YOGYAKARTA
2014
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS HUBUNGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN DENGAN PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)


PROPOSAL PENELITIAN
Telah disahkan dan disetujui oleh dosen pembimbing Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Dan Perbankan “STIEBBANK” Yogyakarta


Pada tanggal 8 Mei 2014


Yogyakarta,8 Mei 2014
Pembimbing I                                                                     Pembimbing II


Eny M. Wijayanti, S.E.,M,SI                                              M. Yudhika Elrifi, SE, Akt
ANALISIS HUBUNGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN DENGAN PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)


  1. Latar Belakang
Dalam suatu perusahaan, baik kecil maupun besar, laporan keuangan sangat diperlukan dan merupakan salah satu faktor penting untuk mengukur baik buruknya kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009:1). Tujuan utama dari adanya laporan keuangan yaitu menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009:3). Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan diperlukan adanya analisis rasio laporan keuangan yaitu proses penentuan operasi yang penting dan karakteristik keuangan dari sebuah perusahaan dari data akuntansi dan laporan keuangan. Tujuan dari analisis ini yaitu untuk menentukan efisiensi kinerja dari manajer perusahaan yang diwujudkan dalam catatan keuangan dan laporan keuangan (Bambang Riyanto,1992 : 329).
Untuk pengambilan keputusan ekonomi, para pelaku bisnis membutuhkan informasi mengenai kondisi dan kinerja keuangan perusahaan. Salah satu contoh pengambilan keputusan ekonomi adalah membuat keputusan dalam memprediksi pertumbuhan laba. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113) ‘kelebihan penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi’. Sementara pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Prediksi pertumbuhan laba yaitu mengukur pertumbuhan pendapatan perusahaan dalam beberapa periode dibuat dengan mengelola informasi-informasi yang tersedia dalam laporan keuangan perusahaan. Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan laba periode sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada periode sebelumnya (Warsidi dan Pramuka, 2000).
Menurut Angkoso (2006) ada dua macam analisis untuk menentukan pertumbuhan laba yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal, tetapi dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis fundamental yaitu analisis yang berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan analisis fundamental diharapkan calon investor akan mengetahui bagaimana operasional dari perusahaan yang nantinya menjadi milik investor, apakah sehat atau tidak, apakah menguntungkan atau tidak dan sebagainya. Hal ini penting karena nantinya akan berhubungan dengan hasil yang akan diperoleh dari investasi dan risiko yang harus ditanggung. Analisis fundamental merupakan analisis historis atas kekuatan keuangan dari suatu perusahaan yang sering disebut dengan company analysis. Data yang digunakan adalah data historis, artinya data yang telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya pada saat di analisis. Dalam company analysis  para analis akan menganalisis laporan keuangan perusahaan, salah satunya dengan rasio keuangan. Para analis fundamental mencoba memprediksikan pertumbuhan laba di masa yang akan datang dengan mengestimasi faktor fundamental yang mempengaruhi pertumbuhan laba yang akan datang, yaitu kondisi ekonomi dan kondisi keuangan yang tercermin melalui kinerja perusahaan.
Prediksi pertumbuhan laba/rugi sangat berguna bagi para investor yang ingin menanamkan sahamnya ke perusahaan, serta bagi manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang telah mereka terapkan, khususnya pada perusahaan yang go public yaitu salah satu cara perusahaan untuk memperoleh dana dengan cara menjual dan menawarkan untuk melepaskan hak atas saham dengan pembayaran atas penjualan saham (Sumantoro, 1990 : 64). Untuk menganalisis hubungan pertumbuhan rasio keuangan dengan prediksi pertumbuhan laba, dalam penelitian ini, penulis memilih perusahaan go public khususnya pada sektor perdagangan kecil maupun besar yang terdapat di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012, karena dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan go public akan sangat bermanfaat bagi para investor yang ingin menanamkan sahamnya pada perusahaan tersebut. Adapun pemilihan sektor perdagangan periode 2010-2012, karena data laporan keuangan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia sudah lengkap dan memilih laporan keuangan yang sudah di audit.
Dalam perkembangan perusahaan go public banyak muncul masalah-masalah yang terjadi, salah satu contoh kasus yaitu sengketa antar pemegang saham  PT Sumalindo Lestari Jaya, karena kurangnya informasi tentang laporan keuangan dan mengakibatkan kerugian dalam periode 5 tahun, yaitu nilai saham padatahun  2007 senilai Rp 4.800,- dan pada tahun 2012 menurun drastis pada kisaran Rp 100,- (RMOL.CO, 2012).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini akan melakukan analisis rasio laporan keuangan terhadap prediksi pertumbuhan laba pada perusahaan go public. Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap rasio-rasio keuangan yang menggambarkan hubungan di antara perkiraan-perkiraan laporan keuangan. Rasio keuangan merupakan salah satu alat untuk menilai kinerja dan kondisi keuangan perusahaan (Sawir, 2009:6), maka analisis rasio berorientasi dengan masa depan yang berarti bahwa dengan analisis rasio dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi kondisi keuangan serta hasil usaha dimasa yang akan datang. Oleh karena itu analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, dan pihak pemakai laporan keuangan lainya dalam menilai kondisi keuangan perusahaan yang juga bermanfaat untuk memprediksi laba/rugi perusahaan di masa yang akan datang. Bagi para investor, rasio keuangan dapat digunakan untuk membuat keputusan apakah akan membeli saham suatu perusahaan serta menilai kondisi perusahaan saat ini dan untuk mengetahui prospek di masa yang akan datang.
Untuk itu, dalam penelitian ini  penulis akan mengambil sampel 20 perusahaan yang yang sudah go public pada sektor perdagangan kecil maupun besar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sampel untuk penelitian menggunakan metode hypothesis testing dimana metode ini menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variable-variabel penelitian dengan angka-angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik, pada perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia yang mempunyai data keuangan lengkap dan dapat diandalkan kebenarannya, perusahaan yang saham-sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan periode pengamatan penelitian tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.
Dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan, penulis menggunakan rasio-rasio keuangan yang signifikan yaitu Rasio Aktivitas yang di wakili oleh Total Assets Turnover (TAT) yaitu penjualan bersih dibagi dengan total aktiva, digunakan untuk mengukur perputaran dari semua aset yang dimiliki perusahaan, Rasio Likuiditas yang di wakili oleh Working Capital to Total Asset (WCTA) yaitu aktiva lancar di kurangi dengan kewajiban lancar dan di bagi dengan total aktiva, digunakan untuk mengukur likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (neto), Rasio Leverage yang di wakili oleh Debt to Equity (DER) yaitu total utang dibagi dengan total modal sendiri, digunakan untuk menunjukkan sejauh mana modal sendiri menjamin seluruh utang, dan Rasio Rentabilitas yang di wakili oleh Net Profit Margin (NPM) yaitu laba setelah pajak di bagi dengan penjualan bersih, digunakan untuk mengukur keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan, Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS HUBUNGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN DENGAN PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)“


  1. Rumusan Masalah
Berdasarkan  latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan masalahnya yaitu :
  1. Apakah Total Assets Turnover (TAT) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan go public?
  2. Apakah Working Capital to Total Asset (WCTA) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan go public?
  3. Apakah Debt to Equity (DER) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan go public?
  4. Apakah Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan go public?


  1. Tujuan Masalah
  1. Menganalisis pengaruh Total Assets Turnover (TAT) terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan go public.
  2. Menganalisis pengaruh Working Capital to Total Asset (WCTA) terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan go public.
  3. Menganalisis pengaruh Debt to Equity (DER) terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan go public.
  4. Menganalisis pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan go public.


  1. Manfaat Penelitian
  1. Bagipemodal, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan dalam melakukan investasi.
  2. Bagi kalangan akademisi, penelitian ini diharapkan dapat djadikan literature bagi penelitian serupa di masa yang akan datang.
  3. Bagi peneliti, sebagai sarana penerapan ilmu pengetahuan dan tambahan wawasan.


  1. Tinjauan Pustaka
  1. Teori rasio keuangan
  1. Menurut Zaki Baridwan (1997 :17), Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur serta dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana.
  2. Menurut Bambang Riyanto (1992 : 329), analisis rasio keuangan adalah proses penentuan operasi yang penting dan karakteristik keuangan dari sebuah perusahaan dari data akuntansi dan laporan keuangan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan efisiensi kinerja dari manajer perusahaan yang diwujudkan dalam catatan keuangan dan laporan keuangan.

  1. Teori laporan keuangan
  1. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan meliputi bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas/laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
  2. Menurut Munawir (2010:5), pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan/menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan.


  1. Hasil Riset Terdahulu
Selain menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan variable penelitian, penulis juga menggunakan hasil-hasil penelitian sebelumnya sebagai acuan dalam penulisan sebagai berikut:
  1. Menurut penelitian Takarini dan Ekawati (2003) rasio likuiditas yang berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba satu tahun mendatang adalah WCTA. Akan tetapi penelitian yang dilakukan Suwarno (2004) menunjukkan bahwa WCTA tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba satu tahun mendatang.
  2. Penelitian Indarti (2000) menunjukkan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan penelitian Dwi Raharja dan Kusumaning (2004) menunjukkan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.
  3. Penelitian Ou (1990) dan Asyik dan Soelistyo (2000) menunjukkan bahwa TAT berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan penelitian yang dilakukan Suwarno (2004), Takarini dan Ekawati (2003), Juliana dan Sulardi (2003) serta Meythi (2005) menunjukkan bahwa TAT tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.
  4. Asyik dan Soelistyo (2000) dan Suwarno (2004) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa NPM berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba satu tahun kedepan. Akan tetapi hasil penelitian Meythi (2005), Takarini dan Ekawati (2003) dan Juliana dan Sulardi (2003) menunjukkan bahwa NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba satu tahun kedepan.


  1. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu, maka penulis mencoba untuk merumuskan hipotesis yang akan diuji kebenarannya,
  1. Ha: Rasio keuangan Working CapitaltoTotalAsset(WCTA) berpengaruh positif pada pertumbuhan laba perusahaan
  2. Ha : Rasio keuangan Total Assets Turnover (TAT) berpengaruh positif pada pertumbuhan laba perusahaan.
  3. Ha : Rasio keuangan Debt to Equity (DER) berpengaruh negatif pada pertumbuhan laba perusahaan.
  4. Ha : Rasio keuangan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif pada pertumbuhan laba perusahaan.


  1. Metodologi Penelitian
  1. Waktu dan Tempat Penelitian
Peneltian dilakukan pada periode bulan Mei – Agustus 2014 dengan mengambil data perusahaan yang sudah go public di Bursa Efek Indonesia.
  1. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah perusahaan perdagangan yang sudah go public di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 - 2012.
  1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode dokumentasi yaitu data sekunder yang diperoleh dari website BEI yaitu www.idx.co.id berupa laporan keuangan neraca dan laporan laba/rugi selama periode tahun 2010 – tahun 2012. Kemudian penulis melengkapi beberapa teori melalui buku-buku referensi yang berhubungan langsung dengan topik penelitian dan beberapa sumber dari situs internet untuk mendukung referensi yang ada.
  1. Metode Analisis Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode hypothesis testing dimana metode ini menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variable-variabel penelitian dengan angka-angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.

  1. Sumber Pustaka
Asyik, N.F., dan Soelistyo, 2006,”Kemampuan Rasio Keuangan
              dalam  Merencanakan pertumbuhan laba”, Jurnal Ekonomi
              dan Bisnis Indonesia, Vol.18, No. 3
Brigham, Eugene F dan Joel F Houston, 2006, Dasar – Dasar  
               Manjemen Keuangan. Edisi 10.Jakarta :Salemba Empat.
Halim, Abdul, 2007 ,Manajemen Keuangan Bisnis, Bogor : Penerbit
             Ghalia  Indonesia.
Hanafi, 2008, Analisis Laporan Keuangan, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Ikatan    Akuntansi  Indonesia, 2002,Standar  Akuntansi  Keuangan.  
             Jakarta  :Salemba  Empat.
Pribadi, Toto, 2012, Memahami Laporan Keuangan, PPM, Jakarta.
Purwanto, Suharyadi, 2004,Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.
             Jakarta : Salemba Empat.
Sugiri, Slamet, 2002, Akuntansi Pengantar 2, Amp Ykpn, Edisi Ke
             Tiga, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar